Curahan Hati - Dulu pernah mencintai seseorang dengan begitu hebatnya hingga mendahului Tuhan dengan cara meyakini bahwa seseorang itu jodohku. Begitu yakin hingga tidak pernah menyadari bahwa hanya Tuhanlah yang menentukan dia jodohku atau bukan.
Setelah benar-benar yakin bahwa dia jodohku namun Tuhan berkata tidak, harapanku dipatahkan begitu saja hingga tidak bisa menerima kenyataan yang ada. Bahkan aku sendiri belum percaya bahwa dia yang aku anggap jodohku sudah tak lagi bersamaku.
Aku Yang Terlihat Diam Namun Bukan Bearti Aku Tanpa Usaha Untuk Mendapatkanmu
Setelah pernah terluka karena terlalu percaya dan yakin dengan diri sendiri, maka aku tak ingin mengulanginya lagi.
Aku tidak ingin mendahului Tuhan dengan yakin bahwa seseorang itu adalah jodohku. Karena jika pada kenyataannya seseorang itu bukan jodohku maka aku yang akan terluka oleh harapanku sendiri.
Aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama lagi, biarlah aku tak terlihat seperti orang yang tak mencintaimu namun percayalah bahwa aku mencintaimu dan selalu memintamu kepada Tuhanku secara khusus.
Aku Diam Namun Sebetulnya Aku Berusaha, Hanya Saja Usahaku Tidak Seperti Usaha Mereka Pada Umunya Yang Terlihat Dan Secara Terang-Terangan
Aku mencintaimu namun aku lebih memilih mencintaimu dalam dia. Mungkin memang benar aku terlihat diam dan tak pernah berusaha untuk mendapatkanmu, namun sebetulnya dibalik diamku aku selalu berusaha untuk dekat denganmu.
Aku selalu berdoa agar hatimu didekatkan dengan hatiku. Aku diam namun aku selalu berusaha mendekati Tuhanku agar supaya Tuhan mendekatkan kamu denganku. Aku ingin hatimu terlebih dahulu yang merasa dekat denganku walau raganya sebetulnya tidak dekat.
Aku Lebih Memilih Diam Karena Aku Belajar Pada Kejadian Lalu Ketika Aku Begitu Yakin Bahwa Dia Jodohku Nyatanya Tidak Lama Kemudian Dia Meninggalkanku
Aku yang diam, namun sebetulnya dibalik diamku aku berusaha, sekalipun usahaku tidak seperti mereka pada umumnya yang terlihat secara terang-terangan. Aku lebih memilih diam karena aku ingin menyerahkan semua keinginan dan perasanku kepada Tuhanku.
Apalagi setelah kejadian lalu itu yang membuatku sadar, bahwa sebesar apapun perasaanku tidak boleh mendahului Tuhan dengan cara percaya bahwa orang yang aku cintai adalah jodohku.
Meski Aku Mencintaimu Aku Tak Ingin Mendahului Tuhan Dengan Cara Yakin Bahwa Kau Jodohku
Aku mencintaimu dan cukup bagiku mencintaimu dalam doaku, Tidak perlu terlalu yakin bahwa kau jodohku hingga mendahului Tuhan.
Hingga Tuhan sendiri yang mendekatkan hatimu dengan hatiku dan hingga Tuhan sendiri yang berkata bahwa kau jodohku maka sampai saat itu pula aku tidak ingin yakin bahwa kau adalah jodohku.
Memang benar aku sangat mencintai dan bahkan sangat menginginkanmu, namun jika semua itu tidak mendapatkan restu dari Tuhan, maka sebesar apapun perasaanku tidak akan pernah bersamamu.
Aku Mencintaimu Dan Aku Selalu Mendoakanmu Sehingga Aku Tidak Berharap Banyak Terhadapmu Yang Belum Tentu Menjadi Jodohku
Aku hanya ingin berserah diri pada Tuhanku yang maha penulis skenario terindah dan terbaik untuk semua umatnya Aku tidak ingin mendahului Tuhan dengan cara yakin bahwa kamu jodohku hingga aku rela mengejarmu dan terang-terangan mengungkapkan perasaanku.
Biarlah aku tetap mencintaimu seperti ini, aku akan selalu mendoakanmu agar kau menjadi milikku, namun aku tidak ingin terlalu berharap terhadapmu yang belum tentu menjadi jodohku.
Bonus Cashback 30% Tiap Minggu : KLIK DISINI !
Home »
Belajar Mecintai
,
Berharap
,
Berserah
,
Percaya Jodoh
,
Semoga Jodoh
» Bukan Tak Mencintaimu, Hanya Saja Aku Tak ingin Mendahului Tuhan Dengan Cara Meyakini Bahwa Kau Jodohku
Bukan Tak Mencintaimu, Hanya Saja Aku Tak ingin Mendahului Tuhan Dengan Cara Meyakini Bahwa Kau Jodohku
Posted by Evelyn
Posted on Desember 30, 2017
with No comments
0 komentar:
Posting Komentar